Sabtu, 26 Januari 2013

Analisis AHP (Analitycal Hierarcy Process

• Pengertian AHP (Analythical Hierarchy Process)
Teknik analisa yang mengorganisasikan suatu informasi untuk menentukan alternatif pilihan yang paling disukai (prioritas) berdasarkan persepsi rasional seseorang (expert/tenaga ahli). Dalam mengorganisasikan informasi yang diinginkan akan didapatkan melalui wawancara dengan penyebaran kuisioner kepada responden, antara lain: pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

• Prinsip AHP (Analythical Hierarchy Process)
Penyusunan Hierarki Penyusunan struktur persoalan. Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya : menentukan sasaran, kriteria dan alternatif. kemudian disusun menjadi struktur hierarki (Marimin,2004).

• Penentuan Prioritas AHP (Analythical Hierarchy Process)
1. Nilai perbandingan berpasangan relatif kemudian diolah untuk menentukan bobot atau prioritas relatif dari seluruh alternatif.
2. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi matriks (matriks berpasangan) atau melalu penyelesaian persamaan matriks.
3. Dari penghitungan matriks berpasangan akan didapatkan nilai eigen yang digunakan untuk penentuan prioritas. Cttn : proses ini dapat otomatis dilakukan software analisis yaitu software Expert Choice 11

• Uji Konsistensi Konsistensi Ratio (CR)
- Penghitungan konsistensi dilakukan karena pada keadaan sebenarnya akan terjadi beberapa ketidakkonsistensian prefensi seseorang.
- Bila nilai CR > 0,1, maka tidak konsisten sehingga perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap level-level hierarki atau pengulangan pada tahap kuisioner.
- Bila CR ≤ 0,1 maka matriks perbandingan tersebut bisa diterima.

 • Tahapan Analisis AHP (Analythical Hierarchy Process) 1. Penyusunan Hierarki
                                                           Gambar Rancangan Hierarki
2. Sintesa criteria dan alternatif Penilaian terhadap kriteria dan alternative dilakukan dengan perbandingan berpasangan (pairwise comparation). Menurut Saaty (1983, dalam Pratiwi, 2010), untuk menilai berbagai persoalan, skala yang terbaik dalam mengekspresikan pendapat adalah skala 1-9.

 3. Penyebaran kuisoiner

 4. Skala perbandingan
Tabel Skala Perbandingan Saaty

Sumber: Saaty dalam Pratiwi, 2010

Dimana nilai perbandingan A dengan B adalah “1 (satu) dibagi dengan nilai perbandingan B dengan A” {1/(B/A)}

5. Matriks Perbandingan Berpasangan
Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan

6. Pembobotan kriteria dan alternatif Dari output matriks perbandingan berpasangan tersebut, maka dapat diketahui bobot dari kriteria dan alternatif yang dapat diprioritaskan

7. Uji konsistensi, bila CR>0,1 (tidak konsisten, maka kembali melakukan penyebaran kuisioner)
Perhitungan terhadap konsistensi perlu dilakukan karena pada keadaan nyatanya akan terjadi beberapa ketidakkonsistensian preferensi dari responden yang ditentukan. Tahapan uji konsistensi dapat dilakukan dengan cara:
1) Mengalihkan bobot setiap kriteria dengan nilai perbandingan berpasangan;
2) Menjumlahkan hasil kali;
3) Membagi jumlah hasil kali dengan bobot sehingga diperoleh eigenvector;
4) Menghitung eigenvalue kemudian menghitung Consistency Index (CI) dan Consistency Ratio (CR).


Tabel Nilai Index Random
Sumber: Saaty dalam Pratiwi, 2010
 Jika nilai CR > 0,1 maka tidak konsisten sehingga perlu dilakukan iterasi/pengulangan ulang terhadap level-level hierarki atau pengulangan pada tahapan kuisioner.
 Jika nilai CR < 0,1 maka matriks perbandingan tersebut bisa diterima.

8. Prioritas criteria dan alternatif
Setiap kriteria dan alternatif yang ada perlu dilakukan alternatif perbandingan berpasangan. Nilai dari perbandingan tersebut yang kemudian akan diolah menjadi penentuan bobot dari seluruh alternatif sehingga dapat diketahui kriteria dan alternatif yang menjadi prioritas. Bobot atau prioritas tersebut dapat dihitung dengan memanipulasi matriks berpasangan atau melalui penyelesaian persamaan matriks. Dari perhitungan matriks berpasangan akan diketahui nilai eigen yang akan digunakan sebagai nilai untuk penentuan prioritas. Besarnya nilai perbandingan antara dua kriteria/alternatif yang diperoleh dari responden yang akan ditentukan dihitung sebagai keputusan kelompok.

1 komentar:

  1. Olah Data Analytic Hierarchy Process (AHP) Dengan Expert Choice 11
    WhatsApp : +6285227746673
    PIN BB : D04EBECB
    IG :@olahdatasemarang
    Website : http://biro-jasa-spss.blogspot.co.id

    BalasHapus